Sabtu, 20 November 2010

Pola Makan Baik Yang Mencegah Kanker


Kompas.com | Rabu, 28 Oktober 2009 | Kanker selalu dianggap sebagai penyakit paling menakutkan. Mungkin karena penyebab utamanya masih diperdebatkan. Para ahli mengungkapkan, gaya hidup, termasuk pola makan, merupakan salah satu penyebab kanker. Lantas, pola makan seperti apa yang mampu membantu kita berkelit dari kanker? Ahli nutrisi di Institut Amerika untuk Riset Kanker (AICR) Karen Collins, MS, RD, CDN, menjawab pertanyaan kita seputar makanan anti kanker.


Apakah bahan pengawet, nitrat, zat kimia dan bahan aditif lainnya menyebabkan kanker?

Anda tahu, kita sering mendengar cerita yang menghubungkan berbagai bahan aditif, kimia, dan zat pewarna dengan resiko kanker. Hal ini bisa saja terjadi. Tapi pada dasarnya, bukti itu belum menunjukkan kebenaran hubungan tersebut. Nyatanya, beberapa bahan pengawet menjadi antioksidan, yang dapat menjaga kita. 

Saya pikir orang terlalu berlebihan dengan teori-teori tersebut ketika mereka lebih baik fokus pada cara untuk mengurangi resiko mereka terhadap kanker dengan penurunan berat badan, latihan, dan diet yang sehat.

Mengapa buah-buahan, sayuran, dan makanan nabati tampaknya dapat melindungi kita dari kanker?

Makanan bernabati kemungkinan menawarkan perlindungan dalam beberapa cara. Mereka menyediakan ribuan phytochemical, kandungan dari tumbuhan alami. Banyak antioksidan yang dapat menjaga dan memperbaiki DNA. Sebagian antioksidan muncul untuk menyerang sel kanker, mengontrol pertumbuhan dan penyebarannya. Vitamin dan mineral dalam sayuran, buah-buahan, gandum utuh, dan kacang-kacangan juga membantu menghasilkan dan memperbaiki DNA dan mengontrol pertumbuhan sel.

Sebagian makanan mempunyai efek langsung pada beberapa jenis kanker. Seperti, makanan nabati mengandung serat, yang tampaknya dapat menurunkan resiko pada kanker kolon. Adapun manfaat secara tak langsung dari makan makanan yang rendah lemak. Kalorinya cenderung lebih sedikit, jadi kita dapat menambah makanan tersebut tanpa mendapat kalori yang banyak.

Apakah bahan pangan organik pencegah terbaik untuk melawan kanker?

Makan makanan organik adalah pilihan yang baik, namun bukan hal yang perlu dianjurkan untuk menurunkan resiko kanker. Anda dapat menemukan studi yang menunjukkan makanan organik lebih tinggi nutrisi dan perlindungan dari phytochemical, tapi ada juga yang menyatakan tidak. Meski orang khawatir dengan residu pestisida, tidak semua tumbuhan non-organik mengandung pestisida. Kurang dari 1% kandungan yang ada dalam jumlah di atas tingkat toleransi.

Jika Anda memilih organik, itu baik. Namun, buah organik dan sayuran mengeluarkan biaya lebih besar. Jadi makan lebih sedikit buah-buahan dan sayuran hanya agar Anda mampu membeli organik, itu bukan ide yang bagus. Orang seharusnya tak menempatkan mereka pada resiko jika mereka makan makanan yang tumbuh konvensional.

Bagaimana aktivitas fisik mempengaruhi resiko kanker ?

Aktivitas fisik memiliki peran yang vital dalam menurunkan resiko kanker. Secara langsung olahraga dapat menurunkan kadar insulin, inflammasi, dan tingkat hormon reproduksi. Secara tak langsung, beraktivitas dapat membantu mencapai dan menjaga berat badan ideal, sama baiknya dengan mencegah kegemukan yang terjadi pada orang dewasa ketika mereka semakin tua.

Institut Amerika untuk Riset Kanker merekomendasikan untuk beraktivitas fisik sedang, minimal 30 menit sehari. Jika Anda mampu, Anda perlu mencapai 60 menit sehari atau 30 menit dengan aktivitas yang lebih berat. Hal ini tak hanya melindungi kita dari kanker, tetapi juga menjaga berat badan.

Apakah daging atau makanan sejenisnya ikut berkontribusi pada resiko kanker?

Ada hubungan yang cukup meyakinkan antara daging merah dan kanker kolon, dan kemungkinan kanker lainnya juga. Bukan hanya berlemak, meski memilih daging yang tak berlemak baik untuk nutrisi, ini tak cukup mengurangi resiko kanker. Bagaimanapun, Anda tak harus menyerah begitu saja. Makan 1,8 kg daging merah dalam seminggu cukup aman. 

Makan daging yang sudah diolah, seperti diasinkan, disuntik, diasapkan, atau ditambah diawetkan memiliki resiko lebih besar terhadap kanker kolon. Jadi, sebaiknya dibatasi.

Selain itu anda harus berhati-hari dengan sodium. Lebih dari 2400 miligram sehari akan meningkatkan resiko kanker perut. Alkohol juga meningkatkan resiko beberapa kanker. Wanita tak boleh minum lebih dari satu minuman sehari dan pria tak lebih dari dua. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar