Kamis, 13 Januari 2011

Ingin Kurangi Risiko Kanker Prostat? Jangan Berhenti Ngopi


REPUBLIKA, Sejauh ini banyak riset menunjukkan kopi lebih memiliki manfaat ketimbang mudharat. Sebuah studi yang baru saja dirilis bulan lalu di konferensi Riset Pencegahan Kanker di Garis Depan, Houston, Texas, menambah daftar tersebut.

Penelitian menyimpulkan bahwa para pria yang meminum kopi secara teratur memiliki tambahan manfaat yakni pengurangan mengembangkan kanker prostat ganas secara signifikan.

Studi yang dilakukan persiet dari Laboratorium Channing, di Harvard Medical School dan Harvard School of Public Health, didasarkan pada informasi dari Studi Lanjutan Profesional Kesehatan yang memasukan data kebiasaan minum kopi relawan sejumlah 50 ribu pria mulai dari 1986 hingga 2006.

Selama durasi tersebut, tercatat 4,975 pria mengalami kanker prostat di mana 846 kasus pada level mengancam hidup karena kanker yang diderita telah menyebar di luar kelenjar prostat dan tumbuh ganas. Kajian studi menyimpulkan ada hubungan jelas antara jumlah kopi yang dikonsumsi dan risiko kanker.

Ternyata para pria yang menenggak kopi dalam jumlah paling banyak (enam cangkir lebih per hari) mengalami kecenderungan 60 persen lebih rendah terpapar kanker prostat dan memiliki 19 persen risiko lebih rendah mengembangkan kanker prostat jenis apa pun ketimbang mereka yang tidak meminum kopi.

Beberapa laporan studi menyatakan manfaat terletak pada kadar kafein tinggi yang diasup pria peminum kopi tersebut. Secangkir kopi berisi 8 ons bubuk mengandung sekitar 85 mg kafein yang berarti tiga setengah kali lipat lebih banyak ketimbang teh atau cola atau coklat dengan ukuran sajian yang sama.

Namun, periset mengatakan fakta pengurangan risiko serupa terjadi pula pada mereka yang mengonsumi kopi yang dikurangi kadar kafeinnya. Mereka menyimpulkan bukan kafeinlah yang menjadi faktor utama melainkan pengaruh kopi terhadap tingkat hormon dan insulin sehingga memberi efek positif pada risiko kanker prostat.

"Kopi memiliki efek terhadap metabolisme insulin dan glukosa, begitu pula pada kadar hormon seks dalam tubuh, semua faktor tadi berperan memicu kanker prostat," ujar pemimpin penelitian, Kathryn M. Wilson, doktor dari Harvard School of Public Health.

Wilson mengatakan meski perlu penelitian lebih lanjut sebelum mengambil keputusan pasti, hasil penelitian itu cukup menginspirasi. "Masih sangat sedikit faktor gaya hidup yang secara konsisten dikaitkan dengan risiko kanker prostat terutama yang bertipe ganas," ujarnya.

"Meski masih terlalu awal untuk merekomendasikan peningkatan asupan kopi hanya berdasar studi ini, namun kajian kami menyarankan bahwa tak ada alasan untuk menghentikan kebiasaan minum kopi sebagai pengurangan risiko kanker prostat," ujarnya.

Dalam penelitian itu juga dipresentasikan efek aktivitas fisik terhadap pasien kanker prostat. Berdasar penelitian, pasien yang melakukan aktivitas keras seperti joging, bersepeda, berenang atau bermain tenis dengan rata-rata tiga jam lebih setiap pekan memiliki kemungkinan kematian 35 persen lebih rendah ketimbang mereka yang kurang berolahraga.

Selasa, 30 November 2010

Rachel Dowley, Gadis Yang Hampir Mati Gara-Gara Semir Rambut


Kapanlagi.com |Benarkah semir rambut itu aman? Bahkan yang berlabel mahal, atau yang mengaku herbal sekalipun? Selain dampak kerusakan rambut (apalagi jika pemakainya malas memberi perawatan ekstra), adakah kerugian lainnya? Kerusakan otak atau kematian, mungkinkah itu?

Menyimak kisah nyata yang dialami Rachel Dowley (19), kita semua jadi tahu bahwa segala kemungkinan buruk di atas adalah mungkin. Gadis muda asal Essex, Inggris, ini hampir saja kehilangan nyawanya setelah menggunakan sebuah produk ternama semir rambut rumahan.

Selang sehari setelah mengaplikasikan produk tersebut, wajah Rachel tiba-tiba bengkak, salah satu matanya juga melorot, dan pada pipinya timbul bercak-bercak merah mirip luka bakar. Tak lama setelah mendapati wajahnya berubah menjadi 'balon', Rachel mengalami rasa sakit yang luar biasa.

Dokter yang menanganinya di Southend Hospital mengatakan, kejadian yang menimpa Rachel merupakan "reaksi terburuk yang pernah ia lihat". Selain itu, dari hasil pemeriksaan, dokter juga menegaskan bahwa Rachel bisa kehilangan nyawanya bila ia menyemir rambutnya lagi, sebab reaksi produk tersebut cukup dapat membuat sistem imunnya shock.

Meski reaksi alergi ini bukan pertama kalinya bagi Rachel, dan daya tahan tubuh setiap orang berbeda, namun jangan abaikan peringatan yang selalu tercantum dalam tiap produk semir. Biasanya tiap produk yang bertanggung jawab selalu mewajibkan konsumen untuk melakukan tes alergi lebih dulu pada bagian-bagian tubuh tertentu selama 24 jam sebelum proses pewarnaan.

Lalu, bagaimana jika peringatan ini diabaikan? Fatal akibatnya, dan itu sudah pasti....

Sabtu, 27 November 2010

Rahasia di balik berat badan

.1. Jangan minum es setelah makan.

Seabis makan saya minum es teh, padahal setelah makan dianjur kan tidak boleh minum es. Waduh .. pantangan banget deh kalo masalah ini. dalam ilmu kedokteran air es akan membekukan lemak, lalu lemak tersebut akan menghambat di saluran pencernaan dan bisa bikin gemuk loh. Wagh … pantangan berat deh buat meninggalkan minuman es.

2. Jangan merokok setelah makan

Seabis makan saya merokok. Itu wajib bagi saya sebagai perokok. Bagaimana dengan yang lainnya ?? ah uh … Susah juga deh buat ini. Padahal nikmat banget … kata dokter sih merokok bisa merusak jaringan tubuh. apalagi sesudah makan. Hum … no comment deh …

3. Minum Teh tidak boleh loh.

halah … halah … tipsnya koq berat banget sih ! Padahal mengasikan loh … enak di lidah dan lega di tenggorokan.Lage2 menurut dokter sih teh itu memiliki kadar asam yang tinggi, maka kandungan protein di dalam makanan sulit dicerna. Maka banyak yang menyarankan minum air putih bilamana seabis makan.

4. Jangan tidur setelah makan.

Siapa yang tidak merasa ngantuk seabis makan ? Pasti semua orang mengalami kan ? begitu juga dengan saya, seabis makan rasanya pengen molor dan menimpuk bantal, guling dan tempat tidur kesayangan. Anjuran dokter ga boleh lagi. Makanan yang hendak dicerna ga sempurna.

5. Jangan Mandi setelah makan.

Seabis makan terus mandi ? Wagh .. mengasyikan sekali … Sekali lagi dokter berteriak dengan lantang … jangan deh … Katanya mandi akan menaikkan aliran darah ke seluruh badan kecuali di sekitar perut. Maka sistem percenaan akan melemah.

6. Porsi makan yang berlebihan dan menu makanan yang sesuai dengan waktunya.

Nah ini dia … Kadangkala ini bertentangan dengan hati nurani kita bila kita sedang kelaparan banget. Seperti hewan buas, kita langsung menerkam makanan yang terhidang di piring. Waktu itu kalo ga salah porsi makan ku berlebihan banget. yang biasanya nasinya 1 piring ( standart umum ) di dua kali lipatkan … hehehe … “Dalam pikirku yang penting kenyang !” terus lauk nya yang pedas banget. Padahal pada pagi harinya saya belum memasukkan sesendok makanan ke mulut. Pantes … langsung KO deh badan ku ! huh !

7. Perhatikan kebersihan makanan.

Alangkah baiknya memasak sendiri dan jangan jajan diluar. Kan kita tidak tahu cara menyajikan nya apakah higienes atau tidak. Hum .. saya kan sering jajan makanan di warung – warung.

Oke deh … sekian 7 Tips Yang Wajib Di Hindari Seabis Makan diatas … semoga bermanfaat bagi anda dan Selamat mencoba !

Minggu, 21 November 2010

Tiga Kebiasaan Untuk Meningkatkan Konsentrasi


VIVAnews.com | Jum'at, 9 Juli 2010 | Ketika sering merasa kesulitan berkonsentrasi, tentu bisa mengganggu aktivitas Anda. Selain faktor stres atau kelelahan, pola makan dan kebiasaan Anda juga bisa mempengaruhi daya konsentrasi.


Anda bisa mengubah kebiasaan buruk agar bisa lebih fokus pada pekerjaan dengan tips berikut ini, seperti dikutip Shine:

1. Hindari makanan mengandung pengawet
Makanan dapat berdampak pada kemampuan Anda untuk fokus. Makan 'besar' tiga kali sehari bisa menyebabkan saluran pencernaan 'menimbun' darah yang dapat digunakan otak. Sedangkan mengonsumsi makanan ringan mampu menopang tingkat energi tubuh dan menstabilkan aliran darah ke otak.

Tapi, jika Anda sering menyantap makanan olahan yang mengandung bahan pengawet, dan pewarna, bisa mengganggu fungsi otak yang mengakibatkan Anda sulit berkonsentrasi. Penelitian telah menunjukkan, bahan-bahan makanan seperti ini bisa menyebabkan hiperaktivitas baik pada penderita ADHD maupun individu normal.

2. Olahraga
Olahraga memiliki banyak manfaat, salah satunya melepaskan stres, menjernihkan pikiran dan membantu orang berpikir jernih. Cara terbaik untuk memulainya adalah dengan melakukan aktivitas olahraga pagi. Tidak perlu langsung melakukan latihan berat. Jogging santai sambil menghirup udara segar juga bisa menjadi awal baik di pagi hari.

3. Tidur cukup
Salah satu kontributor terbesar kurangnya konsentrasi adalah kurangnya istirahat atau, percaya atau tidak, terlalu banyak istirahat juga bisa menganggu konsentrasi. Pikiran Anda tergantung pada pola tidur yang tepat agar otak bisa berfungsi optimal dan Anda mampu berkonsentrasi dengan baik. Lakukan aktivitas tidur tujuh sampai delapan jam penuh setiap malam. Konsentrasi Anda pasti bisa kembali pulih.

Awas! "Formaldehyde" Dan "1,4-Dioxane" Pada Produk Bayi Picu Kanker


VIVAnews | Jum'at, 13 Maret 2009 | Sejumlah produk mandi bayi dan anak yang diproduksi Amerika Serikat diteliti terkontaminasi 1,4-dioxane dan formaldehyde, zat berbahaya yang berpotensi menyebabkan kanker.


Lembaga nirlaba yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan, Campaign for Safe Cosmetics (CSC) yang menguji produk-produk ini menyatakan kedua zat kimia itu oleh lembaga Environmental Protection Agency dianggap sebagai zat yang memicu kanker.

CSC melakukan penelitian pada 48 produk mandi seperti sampo dan sabun cair. Hasilnya, 32 di antaranya mengandung zat 1,4-dioxane (bahan dasar pembuatan petroleum) dan 23 produk mengandung formaldehyde (bahan pengawet). Yang mengejutkan, 17 produk dinyatakan positif mengandung kedua bahan kimia tersebut.

“Formaldehyde dan 1,4-dioxane tidak diperkenankan digunakan untuk produk perawatan tubuh, terutama untuk bayi dan anak-anak. Seharusnya, ada pengujian yang lebih seksama, sehingga kandungan racun sekecil apapun bisa terlihat. “Yang jadi masalah 1,4-dioxane juga merupakan bagian dari karsinogen. Zat yang selama ini dianggap sebagai penyebab kanker.

Menanggapi penelitian ini, FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan asal Amerika) yang telah menguji keamanan produk ini menyatakan, "Jumlah zat-zat tersebut yang ditemukan dalam sejumlah produk tersebut relatif rendah. Sehingga, masih dalam batas aman.”

Masalahnya, yang ditakuti sekarang adalah dampak kumulatif dari pemakaian bahan-bahan kimia dalam produk tersebut. Sehingga, dikhawatirkan hal itu nantinya akan menimbulkan penyakit di masa mendatang.

Meskipun begitu, belum ada penelitian lebih lanjut yang menjelaskan bagaimana zat tersebut bisa masuk ke tubuh lewat kulit. Tapi, zat berbahaya ini diteliti bisa menyebabkan kulit ruam dan reaksi gatal-gatal pada anak yang memiliki kulit sensitif.

Para ahli dermatologis menyarankan, meskipun begitu sebaiknya anak-anak jangan terpapar dengan produk tersebut. Sejumlah merk yang cukup populer di kalangan para ibu adalah produk Johnson & Johnson Baby Shampoo dan Baby Magic Lotion.

Pihak Johnson & Johnson pun tak tinggal diam. Perusahaan produk perawatan anak ternama ini menyampaikan pernyataannya. "FDA dan pengawas obat dan makanan di negara-negara lain sudah menganggap level tersebut aman, dan semua produk kami memenuhi atau melampaui persyaratan regulator di setiap negara yang menjualnya." Johnson & Johnson merasa CSC keliru mengkategorikan keamanan produknya.

Sabtu, 20 November 2010

Cegah Perut Buncit Demi Kesehatan


Vivanews | Jumat, 20 Agustus 2010 | Usia pertengahan (sekitar 40 tahun) merupakan saat perut kita bertambah buncit. Untuk pria Asia, ukuran lingkar perut yang normal tidak lebih dan 90 cm, dan bagi wanita tak lebih dari 80 cm, yang diukur melingkar setinggi pusar.


Peningkatan di atas nilai normal bisa sejalan dengan peningkatan insidensi pelbagai penyakit metabolisme. Misalnya, penyakit gula dan kolesterol, tekanan darah tinggi (hipertensi), serta gangguan pembuluh darah seperti stroke dan penyakit jantung koroner.

Semenjak usia 20 tahun (akhir adolesensi), metabolisme yang tadinya bersifat membangun (anabolisme) mulai herubah secara berangsur-angsur menjadi metabolisme yang mendatar, melambat, dan akhirnya merombak (katabolisme) ketika memasuki usia senja. Metabolisme yang merombak menyebabkan penurunan massa otot dan tulang serta peningkatan timbunan lemak tubuh, khususnya di sekitar alat tubuh sepenti jantung, usus, ginjal, dan di bawah kulit perut. Penimbunan lemak di bawah kulit perut itulah penyebab perut membuncit.

Metabolisme (reaksi kimia dalam tubuh untuk memanfaatkan unsur-unsur gizi bagi pembentukan tenaga dan pelbagai keperluan lain) sudah mulai melambat pada usia di atas 40 tahun. Saat itu otot dan organ tubuh mulai mengecil. Juga tubuh membutuhkan kalori lebih sedikit daripada sebelumnya. Jika seorang remaja dalam masa pertumbuhan dapat melahap habis dua piring nasi dan puluhan tusuk sate, maka pada masa pelambatan metabolisme ini orang mungkin hanya bisa makan satu piring nasi dan beberapa tusuk sate. Kegemukan terjadi jika pola makan tetap sama sepenti pada usia remaja, tetapi kegiatan fisik sudah jauh menurun sementara metabolismenya melambat.

Ketika melakukan diet sekaligus berolahraga, bobot badan sering tidak tunun. Lho, kenapa? Dalam program diet dengan olahraga, mengecilnya lingkar perut sebenarnya akan lebih dulu terjadi ketimbang turunnya bobot badan. Sebagai hasil dari olahraga - khususnya yang bersifat beban, baik berat (weight) maupun kecepatan (speed)- massa otot sering turut meningkat. Dengan begitu, sekalipun program penurunan bobot itu telah mengurangi jumlah lemak tubuh, bisa saja berat badan tetap sama atau bahkan naik karena peningkatan massa otot. Tanda yang lebih tepat yaitu mengecilnya lingkar perut, ditandai dengan pakaian yang kendor di bagian perut.

Makan secara cerdik
Ada asumsi umum, jika kita memasukkan lebih banyak kalori dari makanan ketimbang kalori yang dipakai oleh tubuh, maka makin banyak lemak atau gajih yang menumpuk. Celakanya, gajih sering mengumpul di bagian perut. Pertanyaannya, makanan apa saja yang banyak memberikan kalori dan menyebabkan penumpukan gajih?
Sebagian pakar berpendapat, lemak atau minyak merupakan unsur makanan yang memberikan kalori paling besar. Alasannya, pertama, 1 g lemak akan menyumbang 9 kaloni (bandingkan dengan protein dan karbohidrat yang hanya memberikan 4 kalori/g). Kedua, lemak teryata justru menggunakan lebih sedikit kalori dalam proses metabolismenya. Untuk metabolisme pnotein diperlukan kalori sekitar 23% dari total kalori yang dihasilkan, untuk karbohidrat dibutuhkan sekitar 6 - 7%, tetapi untuk metabolisme lemak hanya perlu 2 -3%. Karena kalori yang dihasilkannya lebih tinggi dan metabolismenya yang lebih sedikit memerlukan energi itulah, maka lemak dianggap sebagai unsur makanan yang harus dikurangi jika kita hendak berdiet!

Untuk mengurangi makanan yang banyak mengandung lemak, biasakan diri melakukan beberapa hal pada saat makan. Pertama, biasakan minum air putih satu gelas sebelum makan. Dr. Blackburn dari Harvand Medical School menyatakan, "Perasaan lapar sering merupakan manifestasi rasa haus. Jika kita membiasakan diri minum air pada saat terasa ingin ngemil di luar saat makan, maka keinginan itu akan dapat dikurangi."

Jika menyukai sari buah, Anda dapat menggantikan air putih dengan buah rendah kalori yang diblender agar seratnya turut terkonsumsi. Pilihlah buah atau sayuran yang kalorinya rendah seperti tomat dan ketimun. Blenderan buah atau sayuran ini dapat diminum untuk menghilangkan perasaan ingin ngemil, atau diminum sebelum makan. Selain itu, serat solubel (dapat larut) dalam blenderan akan mengurangi penyerapan lemak dan makanan di dalam usus.

Ketika memilih piring makan, usahakan mengambil piring datar (plate), dan bukan piring cekung (disc). Ambil sayuran dahulu untuk memenuhi piring, baru kemudian nasi, dan yang terakhir lauk dagingnya. Jika ingin tambah, hanya sayuran yang boleh Anda ambil. Jangan lupa, makanlah selalu di meja makan dan jangan makan di sembarang tempat apalagi sambil menonton TV. Sebab, makin seru acara TV makin banyak makanan atau camilan yang Anda habiskan!

Selain memberikan kesempatan makanan untuk turun, kebiasaan berjalan–jalan sesudah makan akan membantu menghabiskan sebagian kalori dari makanan itu. Setiap 25 langkah Anda berjalan, satu kalori akan terpakai. Apalagi jika Anda menaiki tangga. Tentu saja semua ini harus dilakukan dengan santai karena perut Anda baru saja terisi.

Trus olahraganya apa?
Olahraga yang tepat untuk membantu penurunan berat badan adalah kombinasi latihan beban dan aerobik. Latihan beban seminggu sekali dan aerobik 3 - 5 kali seminggu bukan hanya membantu menurunkan berat, tetapi juga akan mempertahankan berat yang sudah tercapai.
Latihan beban dapat dilakukan menggunakan dumbbell atau peralatan di pusat-pusat kebugaran jasmani.

Untuk latihan beban mungkin diperlukan instruktur agar tidak terjadi penambahan massa otot berlebihan sehingga membuat bobot badan meningkat pesat. Latihan aerobik dapat dilakukan sendiri. Bisa dengan berenang pelahan, joging, bersepeda, lari atau jalan cepat, dan senam aerobik. Ciri olahraga aerobik berupa keluarnya keringat tanpa rasa sesak napas, lelah, dan mengantuk sesudah berolahraga. Sebaliknya, latihan aerobik harus membuat tubuh terasa lebih segar, tidak lapar, dan tidak mengantuk.

Pengecilan perut sebaiknya tidak dilakukan dengan beban yang berlebihan. Latihan sit-up dapat menjadi olahraga beban karena Anda harus mengangkat dua pertiga tubuh! Jika ingin mengurangi beban itu, dapat dipakai alat khusus yang juga bisa mencegah sakit pinggang akibat sit-up. Acap kali mereka yang mencoba mengecilkan perut dengan sit-up tanpa alat penyangga mendapatkan perut yang semakin besar kendati sebenarnya perut itu bukan membuncit tetapi semakin berotot dan kencang.

Untuk mengecilkan perut, gerakan panggul yang ringan tetapi lama akan lebih efektif. Latihan dapat dilakukan dengan alat seperti untuk permainan hullahoop atau piringan untuk latihan gerak panggul. Gerakan ini mungkin bisa disamakan dengan gerakan penari perut atau hula-hula yang memiliki perut relatif kecil.

Hal yang sama juga berlaku pada pengecilan paha atau tungkai. Jika menggunakan beban berat, mungkin paha dan tungkai Anda semakin besar dan berotot. Untuk mengecilkannya Anda dapat meniru gerakan pengendara sepeda di desa yang mengayuh sepedanya pelahan-lahan tetapi dalam waktu Iama. Pengendara sepeda itu umumnya memiliki paha dan tungkai lebih ramping daripada pengemudi becak.

Perubahan perilaku
Perubahan perilaku sebenarnya merupakan hal pertama yang harus diupayakan dalam merampingkan tubuh dan mengecilkan perut. Selain perilaku sehat dalam pola makan dan latihan, beberapa perilaku juga harus tertanam dalam diri kita sehingga implementasinya terlaksana secara spontan dan otomatis.
Khusus bagi kaum wanita, yang juga perlu diperhatikan adalah perilaku berbelanja dan memasak. Sebaiknya, tidak berbelanja selagi perut kosong. Susunlah daftar belanjaan sesuai dengan kebutuhan. Jika ingin belanja makanan, datangi dahulu gerai buah dan sayuran. Gerai makanan instan harus Anda kunjungi paling akhir bila memang benar-benar memerlukannya.

Khusus untuk makanan buatan pabrik, baca dan perhatikan keterangan gizi pada label kemasannya. Makanan rendah lemak umumnya mengandung kurang dan 5 g lemak atau minyak per saji (serving size). Jangan membeli camilan manis seperti cake, cookies, permen, dan cokelat untuk ditaruh di meja makan. Ganti saja dengan buah-buahan.

Cara memasak paling baik untuk mengurangi jumlah kalori dalam makanan adalah merebus, menanak, memanggang, atau memepes. Khusus untuk sayuran, Anda dapat menumisnya dengan sedikit minyak (misalnya setengah sendok makan minyak). Hindari minyak atau lemak hewan. Gunakan santan encer untuk memasak.

Menggoreng daging atau ikan dengan banyak minyak akan menimbulkan dua kerugian. Pertama, jumlah minyak yang terserap akan berlebih, apalagi jika makanan itu dibungkus tepung. Kedua, penggorengan daging, ayam, ikan, dan telur dengan pemanasan tinggi dan penggunaan jelantah dapat mengubah minyak tak jenuh menjadi jenuh dan menghasilkan nitrosamin yang karsinogenik (penyebab kanker).

Perilaku sehat bisa terdapat dalam bentuk exercise, yang hisa berarti aktivitas sehari-hari di rumah dan di tempat kerja. Kegiatan seperti mencuci mobil, berkebun, membersihkan lantai, mencuci piring dapat dikerjakan sebagai bagian dari exercise asalkan dilakukan dengan senang hati dan santai. Kegiatan yang dilakukan secara terpaksa akan berakibat stres yang memicu pengeluaran adrenalin.

Yang tidak kalah penting, tanyakan pada diri sendiri apakah Anda memiliki perasaan cemas, depresi, atau stres berlebihan. Semua keadaan ini dapat membuat Anda makan berlebihan sekalipun tidak memerlukannya. Buat mengatasinya, mungkin Anda perlu berkonsultasi dengan psikolog sebelum memulai diet dan olahraga. Yang penting, laksanakan semua program ini dengan santai dan jangan terpaku pada hasilnya. Penurunan berat sedikit demi sedikit akan memberikan hasil lebih permanen ketimbang penurunan drastis.(dr. Andry Hartono DAN, di Yogyakarta)

Pola Makan Baik Yang Mencegah Kanker


Kompas.com | Rabu, 28 Oktober 2009 | Kanker selalu dianggap sebagai penyakit paling menakutkan. Mungkin karena penyebab utamanya masih diperdebatkan. Para ahli mengungkapkan, gaya hidup, termasuk pola makan, merupakan salah satu penyebab kanker. Lantas, pola makan seperti apa yang mampu membantu kita berkelit dari kanker? Ahli nutrisi di Institut Amerika untuk Riset Kanker (AICR) Karen Collins, MS, RD, CDN, menjawab pertanyaan kita seputar makanan anti kanker.


Apakah bahan pengawet, nitrat, zat kimia dan bahan aditif lainnya menyebabkan kanker?

Anda tahu, kita sering mendengar cerita yang menghubungkan berbagai bahan aditif, kimia, dan zat pewarna dengan resiko kanker. Hal ini bisa saja terjadi. Tapi pada dasarnya, bukti itu belum menunjukkan kebenaran hubungan tersebut. Nyatanya, beberapa bahan pengawet menjadi antioksidan, yang dapat menjaga kita. 

Saya pikir orang terlalu berlebihan dengan teori-teori tersebut ketika mereka lebih baik fokus pada cara untuk mengurangi resiko mereka terhadap kanker dengan penurunan berat badan, latihan, dan diet yang sehat.

Mengapa buah-buahan, sayuran, dan makanan nabati tampaknya dapat melindungi kita dari kanker?

Makanan bernabati kemungkinan menawarkan perlindungan dalam beberapa cara. Mereka menyediakan ribuan phytochemical, kandungan dari tumbuhan alami. Banyak antioksidan yang dapat menjaga dan memperbaiki DNA. Sebagian antioksidan muncul untuk menyerang sel kanker, mengontrol pertumbuhan dan penyebarannya. Vitamin dan mineral dalam sayuran, buah-buahan, gandum utuh, dan kacang-kacangan juga membantu menghasilkan dan memperbaiki DNA dan mengontrol pertumbuhan sel.

Sebagian makanan mempunyai efek langsung pada beberapa jenis kanker. Seperti, makanan nabati mengandung serat, yang tampaknya dapat menurunkan resiko pada kanker kolon. Adapun manfaat secara tak langsung dari makan makanan yang rendah lemak. Kalorinya cenderung lebih sedikit, jadi kita dapat menambah makanan tersebut tanpa mendapat kalori yang banyak.

Apakah bahan pangan organik pencegah terbaik untuk melawan kanker?

Makan makanan organik adalah pilihan yang baik, namun bukan hal yang perlu dianjurkan untuk menurunkan resiko kanker. Anda dapat menemukan studi yang menunjukkan makanan organik lebih tinggi nutrisi dan perlindungan dari phytochemical, tapi ada juga yang menyatakan tidak. Meski orang khawatir dengan residu pestisida, tidak semua tumbuhan non-organik mengandung pestisida. Kurang dari 1% kandungan yang ada dalam jumlah di atas tingkat toleransi.

Jika Anda memilih organik, itu baik. Namun, buah organik dan sayuran mengeluarkan biaya lebih besar. Jadi makan lebih sedikit buah-buahan dan sayuran hanya agar Anda mampu membeli organik, itu bukan ide yang bagus. Orang seharusnya tak menempatkan mereka pada resiko jika mereka makan makanan yang tumbuh konvensional.

Bagaimana aktivitas fisik mempengaruhi resiko kanker ?

Aktivitas fisik memiliki peran yang vital dalam menurunkan resiko kanker. Secara langsung olahraga dapat menurunkan kadar insulin, inflammasi, dan tingkat hormon reproduksi. Secara tak langsung, beraktivitas dapat membantu mencapai dan menjaga berat badan ideal, sama baiknya dengan mencegah kegemukan yang terjadi pada orang dewasa ketika mereka semakin tua.

Institut Amerika untuk Riset Kanker merekomendasikan untuk beraktivitas fisik sedang, minimal 30 menit sehari. Jika Anda mampu, Anda perlu mencapai 60 menit sehari atau 30 menit dengan aktivitas yang lebih berat. Hal ini tak hanya melindungi kita dari kanker, tetapi juga menjaga berat badan.

Apakah daging atau makanan sejenisnya ikut berkontribusi pada resiko kanker?

Ada hubungan yang cukup meyakinkan antara daging merah dan kanker kolon, dan kemungkinan kanker lainnya juga. Bukan hanya berlemak, meski memilih daging yang tak berlemak baik untuk nutrisi, ini tak cukup mengurangi resiko kanker. Bagaimanapun, Anda tak harus menyerah begitu saja. Makan 1,8 kg daging merah dalam seminggu cukup aman. 

Makan daging yang sudah diolah, seperti diasinkan, disuntik, diasapkan, atau ditambah diawetkan memiliki resiko lebih besar terhadap kanker kolon. Jadi, sebaiknya dibatasi.

Selain itu anda harus berhati-hari dengan sodium. Lebih dari 2400 miligram sehari akan meningkatkan resiko kanker perut. Alkohol juga meningkatkan resiko beberapa kanker. Wanita tak boleh minum lebih dari satu minuman sehari dan pria tak lebih dari dua.