Peningkatan di atas nilai normal bisa sejalan dengan peningkatan insidensi pelbagai penyakit metabolisme. Misalnya, penyakit gula dan kolesterol, tekanan darah tinggi (hipertensi), serta gangguan pembuluh darah seperti stroke dan penyakit jantung koroner.
Semenjak usia 20 tahun (akhir adolesensi), metabolisme yang tadinya bersifat membangun (anabolisme) mulai herubah secara berangsur-angsur menjadi metabolisme yang mendatar, melambat, dan akhirnya merombak (katabolisme) ketika memasuki usia senja. Metabolisme yang merombak menyebabkan penurunan massa otot dan tulang serta peningkatan timbunan lemak tubuh, khususnya di sekitar alat tubuh sepenti jantung, usus, ginjal, dan di bawah kulit perut. Penimbunan lemak di bawah kulit perut itulah penyebab perut membuncit.
Metabolisme (reaksi kimia dalam tubuh untuk memanfaatkan unsur-unsur gizi bagi pembentukan tenaga dan pelbagai keperluan lain) sudah mulai melambat pada usia di atas 40 tahun. Saat itu otot dan organ tubuh mulai mengecil. Juga tubuh membutuhkan kalori lebih sedikit daripada sebelumnya. Jika seorang remaja dalam masa pertumbuhan dapat melahap habis dua piring nasi dan puluhan tusuk sate, maka pada masa pelambatan metabolisme ini orang mungkin hanya bisa makan satu piring nasi dan beberapa tusuk sate. Kegemukan terjadi jika pola makan tetap sama sepenti pada usia remaja, tetapi kegiatan fisik sudah jauh menurun sementara metabolismenya melambat.
Ketika melakukan diet sekaligus berolahraga, bobot badan sering tidak tunun. Lho, kenapa? Dalam program diet dengan olahraga, mengecilnya lingkar perut sebenarnya akan lebih dulu terjadi ketimbang turunnya bobot badan. Sebagai hasil dari olahraga - khususnya yang bersifat beban, baik berat (weight) maupun kecepatan (speed)- massa otot sering turut meningkat. Dengan begitu, sekalipun program penurunan bobot itu telah mengurangi jumlah lemak tubuh, bisa saja berat badan tetap sama atau bahkan naik karena peningkatan massa otot. Tanda yang lebih tepat yaitu mengecilnya lingkar perut, ditandai dengan pakaian yang kendor di bagian perut.
Makan secara cerdik
Ada asumsi umum, jika kita memasukkan lebih banyak kalori dari makanan ketimbang kalori yang dipakai oleh tubuh, maka makin banyak lemak atau gajih yang menumpuk. Celakanya, gajih sering mengumpul di bagian perut. Pertanyaannya, makanan apa saja yang banyak memberikan kalori dan menyebabkan penumpukan gajih?
Sebagian pakar berpendapat, lemak atau minyak merupakan unsur makanan yang memberikan kalori paling besar. Alasannya, pertama, 1 g lemak akan menyumbang 9 kaloni (bandingkan dengan protein dan karbohidrat yang hanya memberikan 4 kalori/g). Kedua, lemak teryata justru menggunakan lebih sedikit kalori dalam proses metabolismenya. Untuk metabolisme pnotein diperlukan kalori sekitar 23% dari total kalori yang dihasilkan, untuk karbohidrat dibutuhkan sekitar 6 - 7%, tetapi untuk metabolisme lemak hanya perlu 2 -3%. Karena kalori yang dihasilkannya lebih tinggi dan metabolismenya yang lebih sedikit memerlukan energi itulah, maka lemak dianggap sebagai unsur makanan yang harus dikurangi jika kita hendak berdiet!
Untuk mengurangi makanan yang banyak mengandung lemak, biasakan diri melakukan beberapa hal pada saat makan. Pertama, biasakan minum air putih satu gelas sebelum makan. Dr. Blackburn dari Harvand Medical School menyatakan, "Perasaan lapar sering merupakan manifestasi rasa haus. Jika kita membiasakan diri minum air pada saat terasa ingin ngemil di luar saat makan, maka keinginan itu akan dapat dikurangi."
Jika menyukai sari buah, Anda dapat menggantikan air putih dengan buah rendah kalori yang diblender agar seratnya turut terkonsumsi. Pilihlah buah atau sayuran yang kalorinya rendah seperti tomat dan ketimun. Blenderan buah atau sayuran ini dapat diminum untuk menghilangkan perasaan ingin ngemil, atau diminum sebelum makan. Selain itu, serat solubel (dapat larut) dalam blenderan akan mengurangi penyerapan lemak dan makanan di dalam usus.
Ketika memilih piring makan, usahakan mengambil piring datar (plate), dan bukan piring cekung (disc). Ambil sayuran dahulu untuk memenuhi piring, baru kemudian nasi, dan yang terakhir lauk dagingnya. Jika ingin tambah, hanya sayuran yang boleh Anda ambil. Jangan lupa, makanlah selalu di meja makan dan jangan makan di sembarang tempat apalagi sambil menonton TV. Sebab, makin seru acara TV makin banyak makanan atau camilan yang Anda habiskan!
Selain memberikan kesempatan makanan untuk turun, kebiasaan berjalan–jalan sesudah makan akan membantu menghabiskan sebagian kalori dari makanan itu. Setiap 25 langkah Anda berjalan, satu kalori akan terpakai. Apalagi jika Anda menaiki tangga. Tentu saja semua ini harus dilakukan dengan santai karena perut Anda baru saja terisi.
Trus olahraganya apa?
Olahraga yang tepat untuk membantu penurunan berat badan adalah kombinasi latihan beban dan aerobik. Latihan beban seminggu sekali dan aerobik 3 - 5 kali seminggu bukan hanya membantu menurunkan berat, tetapi juga akan mempertahankan berat yang sudah tercapai.
Latihan beban dapat dilakukan menggunakan dumbbell atau peralatan di pusat-pusat kebugaran jasmani.
Untuk latihan beban mungkin diperlukan instruktur agar tidak terjadi penambahan massa otot berlebihan sehingga membuat bobot badan meningkat pesat. Latihan aerobik dapat dilakukan sendiri. Bisa dengan berenang pelahan, joging, bersepeda, lari atau jalan cepat, dan senam aerobik. Ciri olahraga aerobik berupa keluarnya keringat tanpa rasa sesak napas, lelah, dan mengantuk sesudah berolahraga. Sebaliknya, latihan aerobik harus membuat tubuh terasa lebih segar, tidak lapar, dan tidak mengantuk.
Pengecilan perut sebaiknya tidak dilakukan dengan beban yang berlebihan. Latihan sit-up dapat menjadi olahraga beban karena Anda harus mengangkat dua pertiga tubuh! Jika ingin mengurangi beban itu, dapat dipakai alat khusus yang juga bisa mencegah sakit pinggang akibat sit-up. Acap kali mereka yang mencoba mengecilkan perut dengan sit-up tanpa alat penyangga mendapatkan perut yang semakin besar kendati sebenarnya perut itu bukan membuncit tetapi semakin berotot dan kencang.
Untuk mengecilkan perut, gerakan panggul yang ringan tetapi lama akan lebih efektif. Latihan dapat dilakukan dengan alat seperti untuk permainan hullahoop atau piringan untuk latihan gerak panggul. Gerakan ini mungkin bisa disamakan dengan gerakan penari perut atau hula-hula yang memiliki perut relatif kecil.
Hal yang sama juga berlaku pada pengecilan paha atau tungkai. Jika menggunakan beban berat, mungkin paha dan tungkai Anda semakin besar dan berotot. Untuk mengecilkannya Anda dapat meniru gerakan pengendara sepeda di desa yang mengayuh sepedanya pelahan-lahan tetapi dalam waktu Iama. Pengendara sepeda itu umumnya memiliki paha dan tungkai lebih ramping daripada pengemudi becak.
Perubahan perilaku
Perubahan perilaku sebenarnya merupakan hal pertama yang harus diupayakan dalam merampingkan tubuh dan mengecilkan perut. Selain perilaku sehat dalam pola makan dan latihan, beberapa perilaku juga harus tertanam dalam diri kita sehingga implementasinya terlaksana secara spontan dan otomatis.
Khusus bagi kaum wanita, yang juga perlu diperhatikan adalah perilaku berbelanja dan memasak. Sebaiknya, tidak berbelanja selagi perut kosong. Susunlah daftar belanjaan sesuai dengan kebutuhan. Jika ingin belanja makanan, datangi dahulu gerai buah dan sayuran. Gerai makanan instan harus Anda kunjungi paling akhir bila memang benar-benar memerlukannya.
Khusus untuk makanan buatan pabrik, baca dan perhatikan keterangan gizi pada label kemasannya. Makanan rendah lemak umumnya mengandung kurang dan 5 g lemak atau minyak per saji (serving size). Jangan membeli camilan manis seperti cake, cookies, permen, dan cokelat untuk ditaruh di meja makan. Ganti saja dengan buah-buahan.
Cara memasak paling baik untuk mengurangi jumlah kalori dalam makanan adalah merebus, menanak, memanggang, atau memepes. Khusus untuk sayuran, Anda dapat menumisnya dengan sedikit minyak (misalnya setengah sendok makan minyak). Hindari minyak atau lemak hewan. Gunakan santan encer untuk memasak.
Menggoreng daging atau ikan dengan banyak minyak akan menimbulkan dua kerugian. Pertama, jumlah minyak yang terserap akan berlebih, apalagi jika makanan itu dibungkus tepung. Kedua, penggorengan daging, ayam, ikan, dan telur dengan pemanasan tinggi dan penggunaan jelantah dapat mengubah minyak tak jenuh menjadi jenuh dan menghasilkan nitrosamin yang karsinogenik (penyebab kanker).
Perilaku sehat bisa terdapat dalam bentuk exercise, yang hisa berarti aktivitas sehari-hari di rumah dan di tempat kerja. Kegiatan seperti mencuci mobil, berkebun, membersihkan lantai, mencuci piring dapat dikerjakan sebagai bagian dari exercise asalkan dilakukan dengan senang hati dan santai. Kegiatan yang dilakukan secara terpaksa akan berakibat stres yang memicu pengeluaran adrenalin.
Yang tidak kalah penting, tanyakan pada diri sendiri apakah Anda memiliki perasaan cemas, depresi, atau stres berlebihan. Semua keadaan ini dapat membuat Anda makan berlebihan sekalipun tidak memerlukannya. Buat mengatasinya, mungkin Anda perlu berkonsultasi dengan psikolog sebelum memulai diet dan olahraga. Yang penting, laksanakan semua program ini dengan santai dan jangan terpaku pada hasilnya. Penurunan berat sedikit demi sedikit akan memberikan hasil lebih permanen ketimbang penurunan drastis.(dr. Andry Hartono DAN, di Yogyakarta)